Selasa, 04 Maret 2014

Sebuah pilihan bijaksana untuk mengobati infeksi virus Hepatitis B (HBV)

Infeksi virus Hepatitis B (HBV) merupakan salah satu infeksi virus yang paling sering terjadi.  Sekitar dua miliar penduduk dunia pernah terinfeksi HBV dan 360 juta di antaranya terinfeksi kronis yang akan berpotensi menjadi sirosis dan karsinoma hepatoselular dengan angka kematian sekitar 250.000 per tahun.

Prevalensi infeksi HBV di Indonesia mencapai lebih dari 8 persen. Penderita Hepatitis B dan C di Indonesia diperkirakan mencapai 25 juta orang dengan 50 persen diantaranya menjadi penyakit hati kronik, 10 persen berisiko berkembang menjadi pengerasan hati, dan sekitar 1,25 juta orang berisiko terkena kanker hati.

Angka prevalensi Hepatitis di Indonesia yang tinggi menjadi perhatian banyak pihak, khususnya pemerintah dan kalangan medik. Untuk menekan angka prevalensi yang tinggi tersebut dibutuhkan langka-langkah terintegrasi mulai baik promotif, preventif, sampai langkah kuratif. Sayangnya masih banyak kendala untuk menekan angka hepatitis di Indonesia, salah satunya adalah kendala finansial terutama untuk vaksinasi maupun biaya pengobatan yang masih mahal.

Beranjak dari kondisi di atas PT. Kimia Farma (Persero) tbk. berkomitmen untuk berperan dalam upaya penanggulangan Hepatitis di Indonesia. Salah satu komitmen nyata yang telah kami lakukan adalah dengan launching produk HEPLAV® (Lamivudine 100 mg) untuk indikasi pengobatan infeksi HBV kronik. Dengan harga Rp.146.300,- (HET) per botol 30 tablet, cukup untuk pengobatan pasien selama satu bulan. Harga yang terjangkau ini tentunya akan membantu pasien dalam mendapatkan obat dan menjadi salah satu faktor dalam upaya meningkatkan kepatuhan pasien yang menjadi syarat keberhasilan terapi.

3 komentar:

  1. Bagi saudara2 kami yy membutuhkan obat hepatitis C MYHEP SOFOSBUVIR kami siap membantu dengan senang hati, untuk selebihnya bisa di hubungi renahrembune@yahoo.com

    BalasHapus